"Memahami Batas-Batas Peran Orang Tua Dalam Menyikapi
Kurikulum Sekolah?"
D. Kusumah
Assalamu’alaikum
Dalam dunia pendidikan, hubungan antara
orang tua dan lembaga pendidikan seringkali menjadi topik yang penuh dinamika.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah sejauh mana orang tua boleh
mengkritik atau bahkan mengubah kurikulum yang telah ditetapkan oleh pihak
sekolah. Hal ini menjadi semakin menarik ketika kita menyadari bahwa kurikulum
tersebut sudah melalui berbagai proses penelitian yang matang oleh para ahli
pendidikan untuk memastikan keberhasilan pembelajaran anak-anak mereka. Namun,
banyak orang tua yang merasa memiliki hak untuk memprotes atau memberi masukan
terhadap kurikulum yang diterapkan, mengingat mereka adalah pihak yang paling
dekat dengan anak-anak dan yang mengasuh mereka setiap hari.
Kurikulum: Produk Pengalaman dan Penelitian
Kurikulum yang diterapkan di lembaga
pendidikan tidak muncul begitu saja. Sebaliknya, itu adalah hasil dari proses
panjang yang melibatkan penelitian, pengalaman, dan pertimbangan mendalam dari
para ahli pendidikan. Sekolah, sebagai lembaga yang berkomitmen untuk
memberikan pendidikan yang berkualitas, mengembangkan kurikulum berdasarkan
riset ilmiah dan praktik terbaik yang telah terbukti efektif dalam
mengembangkan potensi anak. Oleh karena itu, pihak sekolah memiliki alasan yang
kuat untuk mempercayai bahwa kurikulum yang mereka terapkan akan memberikan
hasil yang optimal bagi siswa.
Namun, ketika orang tua mengajukan protes
terhadap kurikulum, terkadang hal tersebut disebabkan oleh keinginan yang baik
untuk melihat anak mereka berkembang sesuai dengan harapan. Orang tua mungkin
merasa bahwa mereka lebih tahu kebutuhan anak mereka karena mereka yang
menemani dan mengasuh anak setiap hari. Namun, ini seringkali menjadi titik
perbedaan antara orang tua dan lembaga pendidikan, yang masing-masing memiliki
perspektif dan keahlian yang berbeda dalam mendidik anak.
Peran Sekolah yang Berpengalaman dalam
Pendidikan
Sekolah bukan hanya tempat untuk belajar,
tetapi juga tempat di mana berbagai karakter anak dipertemukan. Setiap anak
memiliki keunikan, dan lembaga pendidikan yang berpengalaman tahu bagaimana
mengelola dan menangani perbedaan karakter tersebut. Sekolah memiliki metode
yang telah teruji untuk memastikan bahwa semua siswa, terlepas dari perbedaan
latar belakang dan karakter, bisa menguasai materi pelajaran dan mengembangkan
nilai-nilai positif dalam diri mereka. Oleh karena itu, pihak sekolah memiliki
pemahaman yang mendalam tentang apa yang terbaik bagi siswa mereka, dengan
berbagai pendekatan yang telah diuji untuk mengatasi tantangan dalam
pendidikan.
Meskipun orang tua adalah pihak yang pertama
mengenal anak mereka dengan baik, sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki
pengalaman menangani banyak anak dengan karakter yang berbeda-beda, selama
bertahun-tahun. Dengan pengalaman ini, sekolah dapat menemukan cara untuk
mengoptimalkan pembelajaran agar setiap anak dapat berkembang secara maksimal,
baik secara akademik maupun dalam hal pembentukan karakter.
Mengapa Orang Tua Memilih Sekolah?
Ketika orang tua memutuskan untuk
menyekolahkan anak mereka, mereka menyerahkan sebagian besar tanggung jawab
pendidikan anak kepada pihak sekolah. Ini adalah keputusan yang diambil dengan
keyakinan bahwa sekolah memiliki keahlian dan sumber daya yang lebih baik dalam
menyusun dan melaksanakan kurikulum yang mendukung perkembangan anak. Meskipun
orang tua memiliki kedekatan emosional dan pemahaman yang mendalam tentang
kebutuhan anak, mereka juga mengakui bahwa pendidikan yang terstruktur dan
profesional memerlukan campur tangan dari para ahli pendidikan yang memiliki
pemahaman dan pengalaman dalam menangani berbagai kebutuhan anak.
Namun, setelah menyetujui untuk menyerahkan
pendidikan anak kepada sekolah, orang tua seharusnya juga siap untuk mengikuti
pendekatan yang telah disusun oleh pihak sekolah. Kurikulum yang telah
dipersiapkan bukan hanya sekadar daftar pelajaran, tetapi hasil dari
pertimbangan yang mendalam tentang bagaimana cara terbaik untuk mengembangkan
potensi anak. Oleh karena itu, komunikasi yang terbuka dan jelas antara orang
tua dan sekolah sangat penting, agar orang tua memahami dan mendukung
langkah-langkah yang akan diambil dalam proses pendidikan anak mereka.
Mengapa Kritik Bisa Mengarah pada Kerusakan?
Namun, terkadang kritik dari orang tua
terhadap kurikulum sekolah dapat berujung pada masalah yang lebih besar. Jika
kritik yang diberikan tidak disertai dengan pemahaman yang baik tentang proses
pendidikan atau tidak berdasarkan pertimbangan yang rasional, kritik tersebut
dapat mengarah pada penurunan kualitas pendidikan. Misalnya, ketika orang tua
merasa tidak puas dengan metode yang diterapkan, dan kemudian meminta perubahan
yang tidak didasarkan pada kajian ilmiah, ini bisa membuat sekolah terjebak dalam
situasi yang merugikan.
Tidak jarang, kritik ini kemudian mendapat
dukungan dari pihak yayasan, yang seharusnya berperan sebagai pendukung
kebijakan pendidikan yang ilmiah dan profesional. Jika yayasan ikut campur
dengan keputusan yang tidak didasari oleh penelitian pendidikan yang kuat, maka
hal ini dapat merusak kredibilitas dan kualitas sekolah secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak—termasuk yayasan—untuk mendasarkan
setiap keputusan pada prinsip-prinsip ilmiah yang telah terbukti efektif dalam
dunia pendidikan.
Pentingnya Kerjasama antara Orang Tua dan
Sekolah
Kerjasama antara orang tua dan sekolah bukan
hanya soal berbagi tanggung jawab, tetapi lebih pada menciptakan sinergi yang
dapat memaksimalkan potensi anak. Orang tua harus menyadari bahwa mereka
memilih untuk menyekolahkan anak mereka di lembaga pendidikan dengan alasan
agar anak mereka mendapatkan pendidikan yang berkualitas, yang tidak hanya
mencakup pengetahuan akademis, tetapi juga pembentukan karakter dan
keterampilan yang diperlukan untuk masa depan.
Pihak sekolah, di sisi lain, perlu menjaga
komunikasi yang transparan dengan orang tua, memberikan pemahaman tentang
kurikulum dan langkah-langkah yang diambil dalam pembelajaran. Dengan demikian,
orang tua dapat lebih memahami dan mendukung apa yang dilakukan sekolah. Dengan
adanya dialog yang konstruktif, bukan hanya kritik yang tidak berdasar, sekolah
dan orang tua dapat bekerja sama untuk memastikan pendidikan terbaik bagi anak.
Dalam hubungan antara orang tua dan sekolah,
sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kritik dan dukungan. Meskipun
orang tua memiliki hak untuk memberikan masukan, mereka juga harus mengakui
bahwa pihak sekolah, yang didasarkan pada pengalaman dan keahlian, memiliki
alasan yang kuat dalam menentukan kurikulum yang diterapkan. Kritik yang
diberikan seharusnya bersifat konstruktif dan disertai dengan pemahaman yang
mendalam tentang proses pendidikan. Kerjasama yang baik antara orang tua dan
sekolah akan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal bagi
anak, baik secara akademik maupun dalam hal pembentukan karakter.
Wallahu'alamu!

.jpeg)

Komentar
Posting Komentar