Apakah Malaikat Memprotes Penciptaan Manusia?


D. Kusumah

Assalamu'alaikum


   Pertanyaan malaikat kepada Allah ketika Allah mengabarkan penciptaan manusia dalam QS. Al-Baqarah: 30 sering disalahpahami sebagai bentuk protes atau penolakan terhadap keputusan Allah. Namun, benarkah malaikat bisa protes? Mari kita kupas berdasarkan Al-Qur'an dan tafsir ulama.

   Allah berfirman: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi.' Mereka berkata, 'Apakah Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi orang yang akan berbuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah, sementara kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?' Allah berfirman, 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.'" (QS. Al-Baqarah: 30). Sebagian orang memahami ayat ini sebagai bentuk penolakan atau ketidaksetujuan malaikat terhadap kehendak Allah. Padahal, jika dikaji lebih dalam, pertanyaan ini bukanlah bentuk protes, tetapi bagian dari keingintahuan malaikat tentang hikmah penciptaan manusia.

   Berbeda dengan manusia, malaikat adalah makhluk yang tidak memiliki hawa nafsu dan selalu taat kepada Allah. Dalam QS. At-Tahrim: 6, Allah menyebutkan bahwa malaikat "Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." Dengan sifat seperti ini, mustahil bagi malaikat untuk menentang keputusan Allah. Mereka tidak memiliki keinginan pribadi atau kepentingan tertentu yang bisa mendorong mereka untuk membantah perintah-Nya.

   Menurut Imam Ibnu Katsir, malaikat bertanya bukan karena menolak keputusan Allah, tetapi karena ingin memahami hikmah penciptaan manusia. Mereka mengira bahwa makhluk yang memiliki kehendak bebas berpotensi merusak bumi, berbeda dengan mereka yang selalu taat. 

   Imam Ath-Thabari menambahkan bahwa pertanyaan ini adalah bentuk isti'lam (permintaan penjelasan), bukan bentuk protes atau penolakan. Mereka ingin memahami alasan di balik keputusan Allah untuk menciptakan manusia yang memiliki potensi baik dan buruk. Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Allah justru ingin menunjukkan keutamaan manusia melalui ilmu yang diajarkan kepada Nabi Adam, sehingga malaikat pun akhirnya memahami kebijaksanaan Allah.

   Jika pertanyaan malaikat adalah bentuk protes, seharusnya ada penolakan lebih lanjut setelah Allah menjelaskan hikmah penciptaan manusia. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Malaikat menerima jawaban Allah dengan tunduk dan tanpa keberatan. Mereka bersujud kepada Adam sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Allah (QS. Al-Baqarah: 34). Tidak ada dalam Al-Qur'an atau hadits yang menunjukkan bahwa malaikat pernah menentang Allah.

   Menganggap pertanyaan malaikat sebagai protes atau penolakan adalah kekeliruan dalam memahami sifat mereka. Malaikat adalah makhluk yang selalu taat dan tunduk kepada Allah, sementara pertanyaan mereka adalah bagian dari pencarian ilmu dan pemahaman akan hikmah-Nya. Semoga artikel ini bisa meluruskan kesalahpahaman dan menambah wawasan kita tentang makhluk mulia yang diciptakan tanpa hawa nafsu dan selalu patuh kepada perintah Allah. Wallahu a'lam.

Luangkan waktu Anda Mengunjungi Toko Madu Kami

 


Komentar

Postingan Populer